Cara Budidaya Udang Air Tawar Yang Telah Terbukti Sukses
Dewasa ini, teknik budidaya udang air tawar memakai bak terpal cukup banyak digunakan. Bukan hanya sebab mensyaratkan modal yang lebih sedikit dibanding kolam beton, tetapi juga banyaknya keuntungan yang mampu diperoleh petani. Lalu, apa sajakah laba tersebut? Dan bagaimana cara budidaya udang dengan media kolam tersebut?
Kenapa Harus Budidaya Udang?
Sebagai salah satu komoditas yang banyak dicari dan selalu laris di pasaran, bisnis budidaya udang pasti akan sangat menguntungkan untuk digeluti. Selain itu, biaya yang diperlukan untuk membuka usaha budidaya ini juga condong terjangkau. Ditambah lagi, adanya varian dalam tata cara pembudidayaan yang menarik untuk dijajal, salah satunya ialah budidaya udang di kolam terpal.
Baca Juga : Jurus Sukses Belajar Budidaya Udang Vaname Auto Untung Besar
Keuntungan Budidaya Udang dengan Kolam Terpal
1. Lebih Hemat
Budidaya caridea udang dengan kolam terpal diklaim lebih ekonomis bila daripada bak beton ataupun tembok. Selain harga material pembangunnya, pengeluaran ongkos untuk air tawar dianggap lebih ekonomis lantaran air lebih bersih ketika memakai terpal, sehingga tidak perlu terlalu sering menggantinya dengan yang gres.
2. Lebih Awet
Penggunaan terpal sebagai bak budidaya lebih abadi dibanding bak beton. Kolam terpal untuk budidaya udang lazimnya bisa bertahan sampai 10 tahun lamanya. Sementara itu, petani harus melaksanakan beberapa perbaikan ketika usia bak menginjak 5 tahun, jika memakai material beton.
3. Ukuran Kolam Bisa Disesuaikan

Pilihan ukuran kolam terpal mampu diadaptasi dengan pembesaran caridea air tawar, baik itu jenis udang vaname ataupun galah. Kolam ini mempunyai 2 opsi bentuk yang mampu diseleksi, ialah bentuk lingkaran dan bentuk kotak.
Ukuran dari bak terpal mampu disesuaikan dengan baik. Penggunaan bak ini juga bisa diadaptasi dengan ukuran pekarangan yang ada. Dimana saat petani menggunakan kolam beton, pasti akan sungguh susah untuk menyesuaikannya dengan pekarangan jika telah terlanjur dibangun.
4. Mempermudah Proses Pembesaran Udang
Kolam terpal juga akan memudahkan petani dalam melakukan pembesaran udang vaname dan galah. Udang sendiri memerlukan banyak air, sehingga akan lebih baik kalau menggunakan terpal sebagai kolamnya. Selain itu, bak terpal condong lebih mudah untuk digunakan dan gampang dibersihkan.
Berbeda halnya dengan penggunaan kolam tembok yang sulit untuk diganti airnya secara terencana sebab mesti melewati proses pengurasan. Dimana prosedur pengurasan bak akan memerlukan waktu yang cukup usang. Hal mirip ini terperinci akan mengusik proses pembesaran budidaya udang.
Baca Juga : 7 Tips Cara Merawat Udang Hias Di Akuarium
Cara Budidaya Udang Air Tawar
Membudidayakan udang memang tidak gampang untuk dilaksanakan. Walau begitu, jika petani melaksanakan seluruh tahapannya dengan baik dan benar, risikonya pun akan anggun.
1. Persiapan Lokasi
Pemilihan lokasi budidaya bisa diubahsuaikan dengan keperluan pemiliknya. Petani mampu memakai lahan kosong atau bagian belakang rumah miliknya selaku lokasi pembudidayaan udang.
2. Pengaturan Budidaya
Pembesaran budidaya vaname air tawar lazimnya dilaksanakan secara tambak. Petani mampu memelihara udang vaname yang pembesarannya bisa dilakukan di air payau. Namun sekarang, budidaya udang juga dapat dijalankan dalam bak terpal.
3. Pemberantasan Hama
Pastikan untuk memberantas hama yang mampu membahayakan udang vaname kapan saja. Sudah banyak petani yang gagal panen hanya alasannya tidak memperlihatkan perhatian khusus pada poin ini. Salah satu cara yang mampu dilaksanakan untuk menghindarkan serangan hama pada udang adalah menjauhkan lokasi bak dari jangkauan hewan-binatang lain.
4. Pengisian Air Kolam
Pengisian air tawar ke dalam kolam bisa dikerjakan secara bertahap guna menyingkir dari kemungkinan terpal rusak dikarenakan debit air terlalu tinggi.
Petani mampu membiarkan air yang ada di dalam kolam selama 1 hingga 2 ahad. Ini dijalankan supaya busuk karet yang menempel pada terpal mampu hilang. Setelah itu, air mampu dibuang dan diganti dengan air tawar yang baru.
5. Fermentasi Kolam Udang Vaname
Sesaat sebelum menebar bibit udang, petani perlu melaksanakan fermentasi bak dengan probiotik yang ditambahkan garam, guna mengganti air menjadi payau.
Baca Juga : Tahap Cara Budidaya Lobster Mutiara Terlengkap dan Termudah
6. Memilih Bibit Udang

Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, tentukan untuk hanya memilih benih udang yang bermutu dan memiliki produktivitas tinggi. Benih udang yang baik umumnya akan mempunyai persyaratan sebagaimana berikut ini.
- Kulit udang berwarna cerah dan cenderung mengkilap.
- Benih udang tampak sehat, tidak pucat, tidak cacat, juga tidak gampang terserang penyakit.
- Ukuran dan bobot dari bibit udang seragam. Idealnya, bobot benih udang bermutu berkisar diantara 0,1 sampai 0,3 gram.
- Kulit udang berwarna cerah mengkilap.
- Memiliki ketahanan tubuh yang besar lengan berkuasa dan mampu bergerak secara lincah juga aktif.
7. Penebaran Bibit Udang
Benur ialah istilah untuk anak udang vaname yang mampu disebar kapan saja. Saat hendak menebarkan bibit udang, petani perlu mengamati aklimatisasi suhu air di dalam kolam. Caranya ialah dengan mengapungkan kantong terdiri dari benih udang. Tunggu hingga benih merasa cukup familiar dengan lingkungan barunya. Setelah itu, pecahkan kantong pembungkus dan biarkan benih menempati kawasan barunya.
8. Perhatikan Waktu Penebaran Benur (Bibit Udang)
Sangat dianjurkan untuk mengamati waktu yang dipakai untuk menebar bibit udang vaname. Sebaiknya proses ini tidak dijalankan ketika siang hari. Petani mampu menebar bibit tersebut ketika sore hari atau saat terik matahari telah tidak terlampau menyengat.
9. Perhatikan Waktu Pemberian Pakan Udang Vaname
Petani perlu memperhatikan waktu perlindungan pakan udang vaname supaya proses pembesarannya mampu berjalan dengan lancar. Ketika usia udang menginjak 7 hari, petani mampu menunjukkan protein tinggi dengan kadar 30% dari takaran pakan yang ada. Pemberian pakan ini bisa dilakukan sebanyak 3 hingga 4 kali dalam 1 harinya.
Guna menemukan hasil yang baik dari budidaya udang vaname, petani harus melakukan prosedur perawatan yang baik seperti memberinya pakan secara rutin, yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Adapun untuk dosis yang dianjurkan untuk diberikan pada pagi hari yakni 40%, sedangkan dikala sore hari yakni 60%. Jenis kuliner yang bisa diberikan pun cukup bermacam-macam. Sebut saja tepung terigu, padi, biji jagung, sampai rice bean.
10. Pengurasan Air Kolam
Petani bisa melaksanakan budidaya udang dengan ketahanan yang berpengaruh melalui penggantian air kolam secara rutin. Di awal 60 hari bak udang beroperasi, seharusnya bak hanya diisi dengan 10% air tawar dari total volume air kolam yang ada. Setelah itu, gres petani bisa meningkatkan volume airnya menjadi 15-20%. Mengingat banyaknya bubuk yang menumpuk dan akan menenteng pengaruh negatif untuk budidaya udang, pastikan untuk selalu mempertahankan kebersihan air bak dengan mengganti air tawar yang ada.
11. Tahap Pemanenan

Pemanenan udang mampu dilakukan dikala usianya mencapai 4 sampai 5 bulan. Saat melakukan proses pemanenan hendaknya petani cuma menentukan udang yang telah matang dan mempunyai bobot besar. Sedangkan untuk udang yang masih kecil mampu dikembalikan ke dalam bak untuk dibudidayakan lagi.
Itulah beberapa keunggulan kolam terpal untuk budidaya udang air tawar sekaligus tahapan-tahapan budidaya yang mampu dicontek.
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar