Belakang Layar Cara Budidaya Ikan Tuna Paling Komplet Dan Gampang
Sebagai salah satu jenis ikan bahari terpopuler, ikan tuna mempunyai bentuk badan yang cukup besar dengan cita rasa khas yang enak. Banyak orang yang lalu mengidolakan lauk bermasak tuna untuk menjadi santapannya. Karena memiliki banyak penggemar, harapan budidaya tuna pun banyak dilirik oleh orang-orang. Lalu, bagaimanakah cara membudidayakan jenis ikan satu ini?
Baca Juga : Penjelasan Cara Budidaya Ikan Bawal dan Peralatan Pendukung
Jenis-Jenis Tuna

1. Tuna Skipjack
Skipjack kerap disebut selaku ikan cakalang. Hingga saat ini, jenis tuna ini masuk ke dalam salah satu jajaran ikan dengan populasi terbanyak di dunia. Umumnya, skipjack bisa hidup hingga 12 tahun di alam bebas dengan penyebarannya yang ada di seluruh bagian dunia.
2. Tuna Sirip Kuning
Ciri utama dari jenis ini yakni sirip berwarna kuning dan selalu hidup dalam kelompok. Sirip ikan ini berupa memanjang dari bab depan ikan hingga belakang ikan. Konon, tuna sirip kuning mampu tumbuh hingga 7 kaki dengan bobot 230 kg.
3. Tuna Albakora
Dibandingkan dengan tuna sirip kuning, tuna albakora tidaklah mempunyai ukuran badan yang terlalu besar. Jenis ikan ini hanya mampu tumbuh sampai 4 kaki dengan bobot 36 kg saja. Umumnya, albakora bisa didapatkan dengan mudah di perairan Galapagos, Afrika Timur, dan Indonesia. Adapun untuk ciri khas dari albakora sendiri yaitu tubuhnya yang berwarna biru mengkilap dan adanya sirip di bab dadanya.
4. Tuna Tongol
Jenis tuna ini kerap dijadikan sebagai masakan kaleng, alasannya adalah selain mempunyai badan yang kecil, tongol juga mempunyai kandungan merkuri yang cukup kecil.
Bentuk tubuh dari tongol cenderung memanjang dengan sirip kecil dan banyak yang mau memudahkannya ketika berenang bebas di perairan.
Baca Juga : Teknik dan Tips Budidaya Ikan Mas biar Cepat Besar
Cara Budidaya Tuna Paling Mudah

1. Metode dan Media Budidaya Tuna
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam prosedur pembudidayaan tuna yaitu memilih tata cara dan juga media yang mau dipakai nantinya.
Media bak yang paling kerap dipakai dalam pemeliharaan tuna ialah keramba jaring apung, yang ialah wadah berupa kolam dari jaring-jaring yang ditancapkan ke bagian dasar bak dan jaraknya berada beberapa meter dari bibir pantai.
Akan tetapi untuk pembudidayaan ikan ini, kolam resirkulasi juga mampu dipakai selaku opsi alternatif. Kolam yang menerapkan metode resirkulasi tertutup akan menyusahkan tuna saat hendak meloloskan dirinya dari kolam penampungan. Metode budidaya mirip ini juga tidak akan mencemari lingkungan di sekeliling kolam.
Hanya saja, ada 1 hambatan yang wajib diperhitungkan dari penerapan metode resirkulasi ini. Ialah kebutuhan listrik dan biaya perawatan yang tergolong cukup merogoh kocek.
2. Pengumpulan Benih
Pengumpulan benih menjadi langkah budidaya tuna berikutnya. Secara garis besar, benih dari ikan ini bisa diperoleh dari penangkapan di alam, kemudian dibesarkan di bak dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan lemak dalam tubuh tuna. Sehingga rasanya akan terasa lebih lezat.
3. Prosedur Perawatan
Prosedur perawatan dari tuna dibagi menjadi 2. Yakni perawatan untuk tuna anakan dan perawatan untuk tuna dewasa.
Perawatan Tuna Anakan
a. Memilih Wadah yang Baik
Kolam untuk budidaya tuna mempunyai ukuran sebesar 20 cm x 15 cm x 15 cm. Wadah ini perlu ditempatkan di area yang mampu terjangkau sinar matahari eksklusif. Pastikan juga untuk menjaga temperatur suhu didalam bak, jangan hingga terlalu hambar ataupun terlalu panas.
b. Pemberian Makanan Bergizi
Pemberian pakan bergizi pada budidaya ikan menjadi poin penting yang dilarang dilewatkan. Hal tersebut akan membuat ikan menerima pertumbuhan yang anggun, baik dari sisi penampilan ataupun ukurannya. Petani mampu berbelanja pakan ikan di toko-toko ikan terdekat.
Atau bisa juga dengan mencarinya sendiri dengan cara menangkap kutu air di selokan. Disamping itu, tunjangan cacing dan jentik bisa dijadikan sebagai alternatif pakan untuk peliharaan tuna.
c. Pemilihan Air yang Tepat
Jangan sembarang pilih dalam memilih air yang nantinya akan dipakai untuk mengisi bak ikan. Ini sebab penempatan air yang salah mungkin akan menciptakan ikan mati di lalu hari. Umumnya, tuna cocok berbaur dengan air sumur. Karena jenis dan kandungannya yang seperti dengan air rawa, yang merupakan habitat aslinya. Namun jika hal ini dirasa susah untuk ditemukan, penggunaan air tanah atau air PAM pun tidaklah menjadi duduk perkara yang bermakna.
Perawatan Tuna Dewasa
Dalam pemeliharaan tuna, tentu dibutuhkan pengetahuan akan teknik dasar perawatannya. Satu saja kesalahan dalam pemeliharaan mampu mempunyai dampak yang fatal. Alhasil, bukan hanya benih yang mau mati, atau ikan yang tidak berkembang tepat saja yang akan menjadi risikonya, melainkan juga kerugian besar dalam hal finansial. Guna menyingkir dari hal tersebut, simak tips memelihara tuna akil balig cukup akal berikut ini.
a. Pemberian Pakan
Ada baiknya pertolongan pakan pada ikan dikerjakan sebanyak 2 kali sehari selama masa pemeliharaannya. Jenis pakan yang diberikan pun harus yang alami, seperti contohnya saja cacing beku atau kutu air. Lakukan tunjangan pakan pada pagi hari dan sore hari. Ingat, jangan sampai menawarkan makan dalam takaran berlebihan.
Karena dikhawatirkan masakan tadi akan tersisa, mengendap di dasar kolam, dan lalu membusuk. Jika hal itu terjadi, kualitas air terang akan menjadi terkontaminasi. Dan ikan-ikan akan terserang penyakit sampai kesudahannya mati.
b. Penanganan Penyakit
Petani bisa memasukkan ikan tuna yang diidentifikasi mengidap penyakit ke dalam air berisi garam dengan takaran 2 hingga 3 sendok garam untuk setiap 1 liter air. Jangan biarkan ikan berada di dalam air tersebut terlalu lama, takutnya penyakit ikan malah kian memburuk dan mati. Cukup diamkan selama beberapa detik saja untuk penyakit white spot.
Tuna dengan sirip yang menguncup juga mampu dikategorikan sebagai penyakit. Untuk menanganinya, gunakan obat anti kuman sebanyak 0,3 sampao 0,5 ml ke dalam 4 liter air. Kemudian, masukkan ikan ke dalamnya dan biarkan selama 5-10 menitan.
c. Perawatan Kolam
Pada dasarnya, tuna akan bahagia jikalau berada di daerah yang berskala besar. Ini alasannya pergerakan mereka menjadi lebih leluasa. Tapi jikalau pengadaan bak untuk budidaya ikan tidaklah memungkinkan, petani mampu menggantinya dengan botol beling besar. Petani harus mengubah air bak setidaknya 2 hingga 3 minggu sekali.
Pembersihan kolam ini mampu dijalankan dengan memakai air bersih, dan lalu dijemur di bawah sinar matahari. Perlu dicatat, dalam proses pencucian bak ini, usahakan agar tidak menggunakan sabun atau materi pembersih keras lainnya.
Baca Juga : Trik Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila Agar Cepat Panen
Proses Pemanenan Tuna

Ketika akan memanen tuna, semestinya petani pribadi turun ke dalam keramba jaring tancap. Metode seperti ini akan memudahkan petani saat melemparkan tangkapan ikannya ke dalam perahu kecil yang sebelumnya memang sudah disiapkan untuk memuat tuna yang akan dipanen.
Ulangi metode tadi hingga ikan dalam bak keramba tinggal sedikit dan sukar untuk ditangkap dengan tangan kosong. Baru setelahnya, gunakan pancing rawai tuna untuk menangkap sisa tuna siap panen yang sulit ditangkap tadi.
Ternyata melakukan budidaya ikan tuna tidaklah sesulit yang dibayangkan ya? Bagaimana? Siap untuk segera memulai bisnis budidaya yang satu ini?
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar